Pages

14 Juli 2014

Hubungan antara KGD, BB dan AGE Score

HUBUNGAN ANTARA KADAR GULA DARAH, BERAT BADAN 
DAN AGES SCORE
TAHUN........


KARYA TULIS ILMIAH

Diiajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan

NAMA MAHASISWA
NIM

LOGO





AKADEMI KEBIDANAN ..........
KOTA
TAHUN .......






Hubungan antara Pola Makan Bumil-TFU

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN  IBU HAMIL DENGAN TINGGI FUNDUS UTERI DAN BERAT BADAN
TAHUN........


KARYA TULIS ILMIAH

Diiajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan

NAMA MAHASISWA
NIM

LOGO





AKADEMI KEBIDANAN ..........
KOTA
TAHUN .......





Gambaran Pengetahuan Tentang Dismenorea di .....Tahun....



1.1.            Latar Belakang
Normalnya seorang wanita mengalami periode menstruasi atau haid, mulai dari usia remaja hingga menapouse. Haid atau menstruasi adalah proses keluarya darah yang terjadi secara periodik atau sklik endomentrium. Keluarnya darah dari vagina disebabkan seluruhnya lapisan darah rahim yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel telur yang tidak dibuahi. Pada saat haid atau akan haid, seiring munculnya keluhan, khususnya para wanita muda usia produktif. Keluhan ini tidak merupakan masalah kesehatan reproduksi saja, tetapi akan mengganggu produktifitas wanita sehari- hari (Kasdu, 2005).
Rasa nyeri saat haid merupakan keluhan ginekologi yang paling umum dan banyak dialami oleh wanita usia produktif. Rasa nyeri saat haid tidak diketahui secara pasti kaitannya dengan penyebabnya, namun beberapa faktor dapat mempengaruhi yaitu ketidak seimbangan hormon dan faktor psikologis. Rasa nyeri tersebut dapat merupakan gangguan primer atau gangguan sekunder dari berbagai jenis penyakit. Nyeri haid yang disebabkan gangguan primer cukup sering terjadi, biasanya timbul setelah dimulainya menstruasi pertama dan seringkali hilang setelah hamil atau pada saat meningkatnya umur wanita. Nyeri haid yang disebabkan gangguan sekunder biasanya terjadi pada wanita yang lebih tua yang sebelumnya tidak mengalami nyeri (Kasdu, 2005).
Hampir seluruh wanita di Dunia pernah merasakan nyeri haid (Dismenorea), tentu saja dengan berbagai tingkatan mulai dari sekedar pegal-pegal didaerah panggul dan menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa sakitnya pada saat haid (Prakoso, 2008).
Rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap negara mengalami haid. Di Amerika Serikat nyeri haid didapatkan pada 30-50% wanita dalam usia reproduksi (Yastroki, 2009).
Menurut Laurel D. Edmunson (2006) di Amerika Serikat prevalensi dismenorea diperkirakan 45-90%. Tingginya angka ini diasumsikan dari berbagai gejala yang belum dilaporkan. Banyak wanita yang membeli obat sendiri dan tidak berkunjung ke Dokter. Dismenorea juga menjadi penyebab atas ketidak hadiran saat bekerja di sekolah, sebanyak 13-51% wanita telah absen sedikitnya 5-14% berulang kali absen. Sementara hasil survei dari 113 pasiendi Family Practice setting menunjukkan prevalensi dismenorea 29-44%. Puncak insiden dismenorea primer terjadi pada akhir masa dan diawal usia 20-an. Insiden dismenorea pada remaja dilaporkan sekitar 92%. Insiden ini menurun seiringnya bertambah usia dan meninngkatnya kelahiran. Pada suatu epidemiologi populasi remaja berusia 12-17 tahun dan dilaporkan prevalensi dismenorea 59,7%, dari mereka yang mengeluh nyeri berat 12%, nyeri sedang 37%, dan ringan 49 %. Studi ini juga melaporkan dismenorea menyebabkan 14% remaja sering tidak masuk sekolah (Anurogo, 2008).
Angka kejadian nyeri haid di Indonesia diperkirakan 55% pada perempuan usia produktif (info-sehat,2008). Di Indonesia angka kejadian nyeri haid primer sebanyak 54,8%,dan nyeri haid sekunder sebanyak 9,36% (Abidin, 2004).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2002) tentang nyeri haid pada 4 SLTP di Jakarta menunjukkan bahwa pada dismenorea primer sebanyak 76,6% siswa tidak masuk sekolah karena nyeri haid yang dialami, 56,5% siswi mengalami nyeri haid yang tidak menentu dimana 23,6% terjadi bersamaan dengan datangnya haid, 13,6% terjadi sebelum datangnya haid dan 6,2% terjadi setelah datangnya haid. Nyeri haid pada sebagian besar subjek tidak menyebabkan gangguan aktivitas dan tidak perlu obat sebanyak 64.3% yang memerlukan obat dan mengganggu aktivitas sebanyak 27,6% dan aktivitas sangat terganggu meskipun telah mengkonsumsi obat sebanyak 8,3%. Selain itu keluhan lain yang menyertai nyeri haid yaitu berupa pusing sebanyak 37,4%, sakit kepala sebanyak 16,6%, dan mual sebanyak 10,7% (Anurogo, 2008).
Survey pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan ........ di SMP .....dengan cara menyebarkan kuesioner dan mengambil sampel secara acak sebanyak ....orang didapatkan bahwa ....% siswi tidak mengerti tentang dismenorea, dan dari wawancara sekilas yang dilakukan peneliti ketika siswi selesai menjawab kuesioner diketahui bahwa para siswi kurang mengerti, walaupun sudah pernah membaca dari tabloid ataupun majalah namun siswi masih kurang mengerti tentang dismenorea.
            Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa pentingnya peranan pengetahuan siswi guna menghadapi masalah dismenorea semasa menstruasi. Oleh sebab itu peneliti merasa tertarik untuk mengangkat masalah tersebut sebagai masalah utama dalam proposal karya tulis ilmiah dengan judul “Gambaran Pengetahuan Siswi Tentang Dismenorea di SMP .......”.

1.2       Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang peneliti kemukakan adalah “Gambaran Pengetahuan Siswi Tentang Dismenorea Di SMP .........

1.3       Tujuan Penelitian
1.3.1    Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Siswi Tentang Dismenorea Di SMP ......
1.3.2    Tujuan Khusus
1.         Untuk mengetahui Pengetahuan Siswi Tentang Dismenorea  Di SMP .......
2.         Untuk mengetahui Pengetahuan Siswi Tentang Dismenorea Di SMP .......
3.         Untuk mengetahui Pengetahuan Siswi Tentang Dismenoreai Di SMP .......
4.         Untuk mengetahui pengetahuan Siswi Tentang dismenorea Di SMP .......

1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1    Bagi Peneliti
Dapat memberikan pengalaman bagi peneliti, khususnya dalam melakukan penelitian ilmiah dan aplikasi ilmu pada mata kuliah metodologi penelitian dan kesehatan reproduksi remaja, serta untuk bahan referensi dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang sedang penulis lakukan saat ini.
1.4.2    Bagi Siswi
Agar dapat meningkatkan pengetahuan siswi tentang dismenorea dan dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk menambah wawasan khususnya bagi siswi yang mengalami dismenorea di lingkungan SMP ........
1.4.3    Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber informasi bagi penulis selanjutnya dan sebagai tambahan bahan baca di perpustakaan Akademi Kebidanan .......khususnya tentang Dismenorea.
1.4.4    BAGI SMP N 8 PEKANBARU.

Sebagai sumber informasi dan pengetahuan yang lebih mendalam sehingga diharapkan para guru dapat memberikan pendidikan tentang pentingnya mengerti dan memahami dismenorea..

Penyakit Rubella pada Kehamilan/ Obat Herbal Alami Campak Jerman

Rubella, juga dikenal sebagai campak Jerman, adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan munculnya ruam merah, biasanya berukuran 1 sampai 4 milimeter, dan sembuh dalam waktu 3 hari. Gejala yang mungkin menyertainya antara lain pembengkakan kelenjar getah bening dan demam, dengan ruam terasa gatal pada orang dewasa. Kondisi ini sangat jarang terjadi di negara-negara yang memiliki program vaksinasi dan sebagian besar kasus terjadi pada mereka yang berusia diatas 20 tahun. Rubella adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dan sembuh tanpa intervensi kecuali seseorang sedang hamil yang mana kasus ini dinamakan sebagai rubella kongenital (Congenital Rubella Syndrom/CRS).

Virus Rubella dapat ditularkan melalui udara yang akhirnya melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan, air liur, Ibu Hamil kepada Janin. Anak-anak biasanya akan sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa yang terinfeksi virus Rubella.

EpidemiologiBerdasarkan data dari WHO, paling tidak 236.000 kasus Sindrom Rubella Kongenital terjadi setiap tahun di negara-negara berkembang dan dapat meningkat 10 kali lipat pada saat terjadi epidemi. Tidak semua janin akan tertular. Jika ibu hamil terinfeksi saat usia kehamilannya < 12 minggu maka risiko janin tertular 80-90 persen. Jika infeksi dialami ibu saat usia kehamilan 15-30 minggu, maka risiko janin terinfeksi turun yaitu 10-20 persen. Namun, risiko janin tertular meningkat hingga 100 persen jika ibu terinfeksi saat usia kehamilan > 36 minggu. Untungnya, Sindrom Rubella Kongenital biasanya terjadi hanya bila ibu terinfeksi pada saat umur kehamilan masih kurang dari 4 bulan. Bila sudah lewat 5 bulan, jarang sekali terjadi infeksi. Tetapi, sekali terjadi Sindrom Rubella Kongenital akibatnya mengerikan. Bayi mengalami katarak pada lensa mata, gangguan pendengaran atau tuli, gangguan jantung, dan kerusakan otak. Di samping itu, bayi juga berisiko lebih besar untuk terkena diabetes melitus, gangguan tiroid, gangguan pencernaan dan gangguan syaraf (pan-encephalitis).

Gejala Virus Rubella
Susahnya, sebanyak 50% lebih ibu yang mengalami Rubella tidak merasa apa-apa. Sebagian lain mengalami dema, hanya demam ringan (37,5°C), tulang ngilu, kelenjar belakang telinga membesar dan agak nyeri. Setelah 1-2 hari muncul bercak-bercak merah seluruh tubuh yang hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Dokter tentunya juga tidak curiga bila tidak mendapat laporan dari ibu. Walaupun ibu tidak merasa apa-apa, tetapi akibatnya dapat fatal bagi janin.

Pada dewasa gejala awal tersebut sifatnya ringan bahkan sama sekali tidak timbul. Ruam (kemerahan pada kulit) pada awalnya muncul di wajah dan leher lalu menyebar ke seluruh badan, dan berlangsung 3 hari. Dan Pada langit-langit mulut timbul bintik-bintik kemerahan.

Dampak Rubella Pada Ibu Hamil
Rubella berbeda dengan campak biasa yang hanya menyerang saluran pernapasan dan terkadang menyerang sel saraf juga. Rubella dapat menyerang bagian saraf atau otak yang kemudian manifestasinya baru kebagian kulit ditandai dengan timbul bercak merah seperti campak biasa.Virus Rubella biasanya hidup didaerah tropis, subtropis, atau juga pada daerah yang memiliki musim semi. Virus ini akan mati pada suhu dingin yaitu -20 derajat celcius dan masa inkubasi virus ini dari gejala flu ringan hingga muncul bintik-bintik merah dapat terjadi pada kurun waktu 7 sampai 20 hari.

Virus ini tidak memerlukan perantara dalam penularannya, tetapi melalui percikan ludah penderita atau kontak langsung dengan penderita, dapat menular lewat udara. Virus ini juga bisa menular melalui cairan tubuh seperti keringat. Jika daya tahan tubuh kuat maka virus tersebut akan mati, dan sebaliknya jika daya tahan tubuh lemah maka virus ini akan bertahan dalam tubuh.

Rubella yang menyerang anak-anak tidak sebahaya bila menyerang ibu hamil, dampakannya akan secara langsung mengancam perkembangan janin, bahkan bisa mengakibatkan kecacatan fisik.

Rubela Pada Ibu Hamil
Rubella yang juga sangat berbahaya bagi ibu hamil. Virus Rubella memang tidak hanya menyerang ibu hamil, tetapi efek yang diakibatkan virus ini patut diwaspadai oleh ibu hamil karena bisa menyebabkan keguguran, terganggunya perkembangan pada janin, hingga terjadinya kelainan saat proses kelahiran. Dan terakhir, ada dugaan sementara bahwa Virus Rubella yang menyerang ibu hamil dapat menyebabkan anak mengalami autisme.

Untuk itu sebelum merencanakan kehamilan ada baiknya Anda mendeteksi terlebih dahulu ada tidaknya virus ini dalam tubuh dengan melakukan serangkaian tes yang disebut tes TORCH. Namun bagi seorang ibu yang sudah terkena Virus Rubella sebelum hamil maka ketika hamil ia malah memiliki kekebalan tubuh terhadap virus tersebut, kekebalan tubuh si ibu terhadap Virus Rubella itu akan ikut masuk ketubuh janin dengan begitu, janin tidak akan terkena Rubella hingga kemudian si anak lahir dan berusia satu tahun.

Pencegahan Penyakit Rubella
Mencegah Rubella Pada Kehamilan
- Vaksinasi sejak kecil atau sebelum hamil. Untuk perlindungan terhadap serangan virus Rubella telah tersedia vaksin dalam bentuk vaksin kombinasi yang sekaligus digunakan untuk mencegah infeksi campak dan gondongan, dikenal sebagai vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubella). Vaksin Rubella diberikan pada usia 15 bulan. Setelah itu harus mendapat ulangan pada umur 4-6 tahun. Bila belum mendapat ulangan pada umur 4-6 tahun, harus tetap diberikan umur 11-12 tahun, bahkan sampai remaja. Vaksin tidak dapat diberikan pada ibu yang sudah hamil.
- Deteksi status kekebalan tubuh sebelum hamil. Sebelum hamil sebaiknya memeriksa kekebalan tubuh terhadap Rubella, seperti juga terhadap infeksi TORCH lainnya.
- Jika anti-Rubella IgG saja yang positif, berarti Anda pernah terinfeksi atau sudah divaksinasi terhadap Rubella. Anda tidak mungkin terkena Rubella lagi, dan janin 100% aman.
- Jika anti-Rubella IgM saja yang positif atau anti-Rubella IgM dan anti-Rubella IgG positif, berarti anda baru terinfeksi Rubella atau baru divaksinasi terhadap Rubella. Dokter akan menyarankan Anda untuk menunda kehamilan sampai IgM menjadi negatif, yaitu selama 3-6 bulan.
- Jika anti-Rubella IgG dan anti-Rubella IgM negatif berarti anda tidak mempunyai kekebalan terhadap Rubella. Bila anda belum hamil, dokter akan memberikan vaksin Rubella dan menunda kehamilan selama 3-6 bulan. Bila anda tidak bisa mendapat vaksin, tidak mau menunda kehamilan atau sudah hamil, yang dapat dikerjakan adalah mencegah anda terkena Rubella

Bila sudah hamil padahal belum kebal, terpaksa anda berusaha menghindari tertular Rubella dengan cara berikut:
Jangan mendekati orang sakit demam Jangan pergi ke tempat banyak anak berkumpul, misalnya Playgroup, sekolah TK dan SD Jangan pergi ke tempat penitipan anak Sayangnya, hal ini tidak dapat 100% dilaksanakan karena situasi atau karena orang lain yang terjangkit Rubella belum tentu menunjukkan gejala demam. Kekebalan terhadap Rubella diperiksa ulang lagi umur 17-20 minggu.
Bila ibu hamil mengalami Rubella, periksalah darah apa benar terkena Rubella.
Bila ibu sedang hamil mengalami demam disertai bintik-bintik merah, pastikan apakah benar Rubella dengan memeriksa IgG danIgM Rubella setelah 1 minggu. Bila IgM positif, berarti benar infeksi Rubella baru.
Bila ibu hamil mengalami Rubella, pastikan apakah janin tertular atau tidak
Untuk memastikan apakah janin terinfeksi atau tidak maka dilakukan pendeteksian virus Rubella dengan teknik PCR (Polymerase Chain Reaction). Bahan pemeriksaan diambil dari air ketuban (cairan amnion). Pengambilan sampel air ketuban harus dilakukan oleh dokter ahli kandungan & kebidanan, dan baru dapat dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 22 minggu.

Bagi wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk Rubella. Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika si ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun penyinaran. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan.

Pengobatan Tahitian Noni Bioactive Beverage terhadap Virus Rubella

Tahitian Noni mempunyai kandungan IRIDOIDnya yang banyak yang mampu untuk mencegah,memperbaiki & mempunyai kemampuan bersifat anti->Anti Inflamasi(radang), anti mikroba/jamur(desifektan), Anti Cancer, Anti Virus, Anti Bakteri, Mengontrol & meregulasi semua fungsiorgan.

Amenorrhoe Post Partum (tidak datang haid setelah bersalin). pengobatannya



Tidak datangnya haid pada ibu- ibu usai menjalani masa nifas, akan menimbulkan kekhawatiran dan bertanya- tanya. Ada juga setelah lahirnya anak kedua belum mendapat menstruasi juga.

Terjadinya menstruasi pada ibu setelah melahirkan itu berbeda- beda satu sama lain. Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh WHO durasi rentang waktu menstruasi setelah melahirkan umumnya bervariasi antara 4- 10 bulan. Namun ada juga yang mencapai 15- 18 bulan setelah melahirkan.

Hal utama yang mempengaruhi durasi menstruasi setelah menstruasi adalah hormon progesteron dan hormon prolaktin. Sedangkan faktor utama penyebab gangguan menstruasi adalah ketidakseimbangan hormon. Apalagi bila ibu menyusui dengan ASI Full tanpa MPASI, menstruasi tidak akan terjadi karena hiperprolaktin.

Dalam buku yang ditulis oleh dr. Neil Solomon, MD, PhD dan dr. Richard Passwater serta Rita Elkins M.H berjudul Soy Smart Health, dijabarkan secara detil bagaimana estrogen dan progesteron yang tidak seimbang dapat mempengarui menstruasi perempuan.

Hormon-hormon lain di luar itu juga berpengaruh dalam masalah menstruasi. Sebagai contoh, wanita yang mempunyai kista dalam indung telurnya memiliki kandungan hormon androgen (hormon laki-laki) yang lebih tinggi dalam sistem tubuhnya. Hormon prolactin yang tinggi pada wanita yang tidak sedang hamil atau menyusui dapat memicu amenorrhea. Terlalu banyak/sedikit hormon thyroid juga dapat memnyebabkan masalah menstruasi.

Dalam penelitian dr. Neil Solomon, MD, PhD dari 4.008 perempuan yang mengkonsumsi Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk menormalkan gangguan menstruasi mereka, 80% melaporkan bahwa mereka sudah mendapatkan menstruasi yang normal.

Bagaimana TNBB dapat menormalkan gangguan menstruasi dijelaskan secara terperinci dalam hak paten efek terapeutik.

Hak Paten Efek Teraputik Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk menormalkan gangguan Mentruasi.

SELECTIVELY INHIBITING ESTROGEN PRODUCTION AND PROVIDING ESTROGENIC EFFECTS IN THE HUMAN BODY

PATEN (WO 2004/091545 A2) – 28 Oktober 2004

http://www.wipo.int/pctdb/en/fetch.jsp?LANG=ENG&DBSELECT=PCT&SERVER_TYPE=19-10&SORT=41322428-KEY&TYPE_FIELD=256&IDB=0&IDOC=1426668&C=10&ELEMENT_SET=B&RESULT=1&TOTAL=1&START=1&DISP=25&FORM=SEP-0%2FHITNUM%2CB-ENG%2CDP%2CMC%2CAN%2CPA%2CABSUM-ENG&SEARCH_IA=US2004009129&QUERY=%28WO+AND+2004%2F091545%29+

Inhibisi Produksi Estrogen dan Secara Selektif dan Efek Kontrol Estrogenik di dalam Tubuh Manusia




Estrogen merupakan hormon seks steroid yang diproduksi oleh ovarium, atau dikonversi dari korteks adrenal: berfungsi untuk perkembangan seks sekunder, siklus menstruasi, libido, dan menyiapkan kondisi gential untuk konsepsi.

Aromatase adalah kompleks enzim sitokrom P450, berfungsi mengkonversi adrogen C14 menjadi aromatik C18 (steroid estrogenik).

Morinda citrifolia L. dapat menginhibisi aromatisasi, sekaligus berperan sebagai fitoestrogen untuk memicu efek estrogenik secara selektif, sehingga Morinda citrifolia L. dapat diaplikasikan untuk terapi pemulihan hormon dan untuk tritmen atau prevensi berbagai penyakit dependen – estrogen.

Perawatan Payudara Selama Kehamilan

 
Perawatan payudara pada Ibu hamil sampai dengan saat menyusui perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan payudara adalah penghasil ASI sebagai sumber nutrisi untuk bayi yang baru lahir. Komposisi ASI paling lengkap, dan tidak ada susu buatan manusia yang bisa menyamainya, sehingga harus dilakukan sedini mungkin. Termasuk ketika pertama kali dilahirkan, bayi sebaiknya melakukan inisiasi dini menyusui.
Sebagaimana diketahui, payudara selama kehamilan akan mengalami perubahan. Antara lain terasa lebih kencang, lebih besar, dan lebih penuh. Konon, menjelang kelahiran berat setiap payudara mencapai 1,5 kali lebih besar dibandingkan sebelum hamil.
Urat-urat halus di bawah permukaan kulit payudara juga menjadi lebih jelas, pembuluh darah bertambah dan melebar, serta puting susu dan aerola (daerah sekitar puting susu) menjadi lebih gelap. Di sekitar aerola ini, pada masa-masa menjelang melahirkan muncul bintik-bintik putih mengandung kelenjar-kelenjar yang memproduksi minyak sehingga dapat meminyaki dan melindungi puting susu saat menyusui.

“Biasanya wanita yang berpayudara besar lebih merasakan perubahan-perubahan yang terjadi. Sebab, lemaknya sudah banyak sehingga ia bisa langsung merasakan bila ada perubahan,” tutur Suharjanti. Sementara yang payudaranya kecil tak begitu merasakannya, namun bukan berarti tak ada perubahan. “Tergantung pada tingkat sensitivitas si ibu hamil.”
Semua perubahan yang terjadi menunjukkan ada perkembangan dan pertumbuhan jaringan kelenjar di payudara. Karena pada ibu hamil, terang Suharjanti, “pembuluh-pembuluh darah bekerja lebih aktif untuk menyiapkan kelenjar-kelenjar yang ada pada payudara, agar nantinya bisa berproduksi.”
Lebih jauh dijelaskan Suharjanti, di dalam payudara terdapat 15-25 segmen/cuping yang terdiri atas tandon kelenjar/alveoli. Lapisan otot terbentuk saling berkait di sekitar alveoli, yang nantinya akan berkontraksi memeras susu keluar dari kantung saluran kecil yang mengalir ke puting susu.
Sejak awal kehamilan, hormon merangsang perkembangan sel-sel produksi susu di alveoli. Hormon yang paling penting dalam pembentukan air susu adalah prolaktin, yang mulai bekerja sejak kehamilan berusia 8 minggu. Hormon ini juga menjaga keseimbangan banyaknya jumlah susu yang diproduksi pada tiap tahapan dengan bantuan hormon estrogen yang dibuat oleh plasenta.
Selain itu, prolaktin juga membikin warna aerola menjadi lebih gelap dan puting susu lebih menonjol. Namun bagi yang putingnya datar atau melesak ke dalam, tonjolan ini memang tak terasakan.

Manfaat Perawatan Payudara Saat Hamil
Manfaat Perawatan Payudara saat Hamil, diantaranya adalah:

Menjaga kebersihan terutama puting susu, sebagai jalur keluarnya ASI,
Memperkuat puting susu bayi mudah untuk menyusu,
Merangsang kelenjar-kelenjar air susu yang ada didalam payudara sehingga produksi ASI lebih banyak dan lancar,
Mendeteksi apabila ada kelainan pada payudara secara dini dan melakukan pengobatan secepatnya,
Mempersiapkan mental calon ibu untuk menyusui bayinya. Ibu hamil yang tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya melakukan perawatan payudara saat akan melahirkan atau setelah melahirkan sering dijumpai kasus yang merugikan ibu dan bayi, yang diantaranya adalah:

ASI belum keluar saat setelah melahirkan dan Baru keluar setelah hari kedua atau lebih. Hal ini tentu tidak memungkinkan Inisiasi Dini Menyusui pada bayi yang tentu sangat berguna untuk bayi.
Puting susu tidak keluas sehingga mempersulit bayi untuk menghisap ASI.
Produksi ASI sedikit, sehingga untuk memenuhi permintaan bayi harus dengan susu formula.
Terjadi Infeksi pada payudara (bengkak atau bernanah)
Terjadi pada Payudara Ibu yang Menyusui.

Metode Perawatan Payudara disesuaikan dengan Asia Kehamilan
Beberapa Kasus merugikan untuk Ibu Meyusui dan bayi tersebut diatas, bisa diatasi dengan melakukan perawatan payudara sedini mungkin, adapun Perawatan Payudara pada Ibu Hamil yang bisa dilakukan adalah:

Usia Kehamilan 3 Bulan

Pada usia ini Perawatan Payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan apakah puting susu normal ataukah tidak. Puting susu yang normal akan menonjol keluar ketika dilakukan penekanan dasar puting susu secara pelan. Namun . Apabila puting susu Ibu Hamil tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara, perawatan harus dilakukan sejak usia kehamilan 3 bulan, agar saat melahirkan puting susu bisa menonjol.

Metode Perawatan Puting susu tersebut adalah dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari. Lakukan pengurutan di daerah sekitar puting susu ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah Payudara Ibu Hamil. Pemijatan ini dilakukan sehari dua kali dengan waktu 6 menit.

Usia kehamilan 6-9 bulan

Perawatan payudara pada masa ini dilakukan untuk membersihkan puting dan anda dapat menghasilkan ASI yang cukup untuk buah hati anda. Adapun tips-tips perawatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

Basahi kedua telapak tangan dengan minyak kelapa.
Usapkan telapak tangan tersebut ke Puting susu sampai areola mamae (daerah sekitar puting yang berwarna lebih gelap) selama 2-3 menit. Gerakan ini bertujuan untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga lebih mudah untuk dibersihkan. Jangan membersihkan puting susu dengan alkohol atau cairan pembersih yang lain karena dapat menyebabkan puting susu lecet dan iritasi.
Setelah pembersihan puting anda bisa melakukan pemijatan terhadap payudara dengan cara Pegang kedua puting susu lalu ditarik, diputar searah dan berlawanan dengan jarum jam.
Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu lakukan pengurutan ke arah puting susu sebanyak 30 kali dalam sehari.
Pada kehamilan tua, Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes ASI.
Lakukan pembersihan Kedua puting susu dan sekitarnya dengan menggunakan handuk kering dan bersih.
Pakailah Bra yang longgar namun mampu menopang payudara, dan jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara karena dapat mempengaruhi produksi ASI. Dari penjelasan diatas diketahui ternyata perawatan payudara pada Ibu Hamil dibedakan berdasarkan usia. Terutama apabila usia kehamilan sudah mencapai 9 bulan, maka perawatan harus lebih hati-hati. Karena dapat memicu kelahiran prematur.
Selain perawatan payudara, bunda juga dapat mengkonsumsi Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk mempersiapkan payudara agar produksinya banyak pada saat Nifas nanti.

Penyakit Mimisan (Epistaxis)

Epistaxis atau mimisan/hidung berdarah adalah suatu keadaan dimana hidung mengalami pendarahan yang darahnya keluar melalui lubang hidung.

Patofisiologi
Semua pendarahan hidung disebabkan lepasnya lapisan mukosa hidung yang mengandung banyak pembuluh darah kecil. Lepasnya mukosa akan disertai luka pada pembuluh darah yang mengakibatkan pendarahan.

Penyebab
1. Infeksi local : a). Vestibulitis; b). Sinusitis 
2. Selaput lendir yang kering pada hidung yang mengalami cedera : a). Trauma, misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, adanya benda asing di hidung, trauma pembedahan atau iritasi oleh gas yang merangsang; b). Patah tulang hidung 
3. Penyakit kardiovaskuler : a). Penyempitan arteri (artheriosclerosis); b). Penyakit Cardiovasculer : Hipertensi dan kelainan pada pembuluh darah di hidung seperti arteriosklerosis, sirosis, sifilis dan penyakit gula dapat menyebabkan terjadinya epitaksis karena pecahnya pembuluh darah.
4. Infeksi sistemik : a). Demam berdarah; b). Influenza; c). Morbili; d). Demam Thypoid 
5. Kelainan darah : a). Anemia aplastik; b). Leukemia; c). Trombositopenia; d). Hemofilia; e). Telangiektasi hemoragik herediter 
6. Tumor pada hidung, sinus atau nasofaring, baik jinak maupun ganas : Hemangioma dan karsinoma adalah yang paling sering menimbulkan gejala epitaksis.
7. Gangguan endokrin, seperti pada kehamilan, menarche dan menopause 
8. Pengaruh lingkungan, misalnya perubahan tekanan atmosfir mendadak (seperti pada penerbang dan penyelam/ penyakit Caisson) atau lingkungan yang udaranya sangat dingin 
9. Benda asing dan rinolit, dapat menyebabkan mimisan ringan disertai ingus berbau busuk 
10. Idiopatik, biasanya merupakan mimisan yang ringan dan berulang pada anak dan remaja. 
11. Penyakit turunan yang dapat menyebabkan epitaksis adalah telengiaktasis hemoragik herediter
12. Obat- obatan
Penggunaan obat-obat tertentu pun bisa menyebabkan mimisan. Obat antipanas yang mengandung acetyl salicylic acid, misalnya, pada beberapa anak bisa menyebabkan mimisan.

Faktor Penyebab Epistaxis
1. Karena faktor organik atau adanya kelainan organ : yaitu kelainan organ bawaan terlihat sejak usia dini (biasanya terjadi pada usia balita atau anak usia aktif), anak dipastikan sering mengalami mimisan. Sewaktu anak mengalami stres, saat sedang beraktivitas atau pada saat teriritasi maka anak tersebut akan mengalami mimisan.

2. Adanya gangguan medik atau pembekuan darah : yaitu saat sedang beraktivitas sehari-hari, manusia membutuhkan faktor pemeliharaan pembekuan darah, contohnya pada kasus demam berdarah trombosit menjadi rendah karena dimakan oleh virus. Setelah virus bereaksi menutup luka, maka akan timbul faktor yang kedua, yaitu pembekuan darah.

Penyebab paling umum dari mimisan anterior adalah udara kering. Sebuah iklim kering atau udara dalam ruangan panas mengiritasi dan mengeringkan membran hidung, menyebabkan remah yang mungkin gatal dan kemudian berdarah saat tergores atau dipetik. Pilek juga dapat mengiritasi lapisan hidung, dan perdarahan dapat terjadi setelah berulang-hidung bertiup. Ketika Anda menggabungkan dingin dengan udara dingin yang kering, Anda memiliki formula yang sempurna untuk mimisan.

Gejala Mimisan (Epistaxis)
Perdarahan dari hidung, gejala yang lain sesuai dengan etiologi yang bersangkutan.
Epitaksis berat, walaupun jarang merupakan kegawatdaruratan yang dapat mengancam keselamatan jiwa pasien, bahkan dapat berakibat fatal jika tidak cepat ditolong. Sumber perdarahan dapat berasal dari depan hidung maupun belakang hidung. Epitaksis anterior (depan) dapat berasal dari pleksus Kiesselbach atau dari a. etmoid anterior. Fleksus Kieselbach ini sering menjadi sumber epitaksis terutama pada anak-anak dan biasanya dapat sembuh sendiri.

Epitaksis posterior (belakang) dapat berasal dari a. sfenopalatina dan a etmoid posterior. Perdarahan biasanya hebat dan jarang berhenti sendiri. Sering ditemukan pada pasien dengan hipertensi, arteriosklerosis atau pasien dengan penyakit jantung.

Beberapa pemeriksaan yang diperlukan adalah Pemeriksaan darah Lengkap dan Fungsi Hemostasis.
Meski mayoritas kasus mimisan tidak berbahaya, orangtua hendaknya waspada jika frekuensi mimisan itu cukup sering, tiap 1-2 hari. Ini karena ada kemungkinan anak mengidap penyakit berbahaya. Penyakit seperti ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), demam berdarah, leukemia, thalasemia berat, atau hemofilia, bisa juga menunjukkan gejala mimisan. Ini karena kadar trombosit yang rendah bisa menyebabkan perdarahan di hidung. 

Anak hemofilia bisa saja memiliki kadar trombosit yang normal, tapi faktor pembekuan darahnya rendah sehingga sering mengalami perdarahan. Meski kasusnya sangat jarang, anak darah tinggi dan gagal ginjal pun memiliki risiko besar mengalami mimisan. Demikian juga anak dengan riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi/ hypertensi).

Perhatikan gejala-gejala yang mungkin menyertai. Jika disertai demam, kemungkinan penyebabnya penyakit infeksi seperti demam berdarah. Jika disertai munculnya bercak-bercak darah kemungkinan menjurus pada leukemia atau ITP (Immunologic Thrombocytopenia Purpura). Sedangkan pada sinusitis umumnya mimisan disertai sakit kepala.

Berbeda dari mimisan normal yang umumnya bersumber pada bagian anterior (bagian depan rongga hidung), maka mimisan yang disertai penyakit berbahaya bersumber dari bagian dalam hidung (posterior). Tidak heran, darah yang keluar banyak dan sulit dihentikan.

Meskipun sangat jarang perdarahan yang banyak bisa membuat anak kekurangan darah (anemia). Bahkan, bukan tidak mungkin menyebabkannya pingsan. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan vitamin dan mineral. Lain hal jika anak kehilangan darah cukup banyak. Sangat mungkin dia harus menjalani transfusi.

Upaya Pencegahan dan Penatalaksanaan
Pencegahan
1. Jangan mengorek atau memasukkan sesuatu ke dalam lubang hidung.

2. Bersin dengan mulut terbuka

3. Saat demam dan suhu tubuh meningkat, kompres untuk menormalkan suhu tubuh. Sebab suhu tubuh yang meningkat dapat menyebabkan selaput lendir hidung mengering dan mempermudah pecahnya pembuluh darah yang menimbulkan mimisan

4. Menggunakan pelembab udara jika tinggal di daerah panas (melembabkan kamar tidur dengan vaporizer) (atau humidifier) ​​jika udara di rumah Anda kering. Carilah model kabut dingin, sebagai humidifier uap panas bisa melepuh anak. Menjaga mesin bersih untuk menghindari jamur build-up..



Penanganan yang bisa dilakukan

1. Posisi duduk, kepala ditundukkan jauh ke depan. Kepala jangan sampai terangkat karena darah dapat mengalir ke belakang tenggorokan dan pasien bisa muntah.

2. Bernapas dari mulut (ini juga memberi efek menenangkan) dan tekan batang hidungnya.

3. Jangan diajak berbicara, menelan, meludah, batuk, maupun bersin karena bisa mengganggu proses pembekuan darah.

4. Berikan lap yang bersih atau tisu untuk membersihkan darah.

Komplikasi
Kematian akibat pendarahan hidung adalah sesuatu yang jarang. Namun, jika disebabkan kerusakan pada arteri maksillaris dapat mengakibatkan pendarahan hebat melalui hidung dan sulit untuk disembuhkan. Tindakan pemberian tekanan, vasokonstriktor kurang efektif. Dimungkinkan penyembuhan struktur arteri maksillaris (yang dapat merusak saraf wajah) adalah solusi satu-satunya.

Pengobatan Alternatif Epistaxis (Mimisan) dengan Tahitian Noni Bioactive Beverage 
1. Mekanisme Kerja Tahitian Noni Bioactive Beverage

Mekanisme kerja secara ilmiah mampu bekerja di tingkat molekular untuk :

a. meningkatkan dan merevitalisasi sistem kerja tubuh (self healing), bekerja melindungi, memperbaiki, mengaktifkan, meremajakan dan meregenerasi sel secara optimal. 

b. Memberikan efek manfaat yang optimal serta aman dikonsumsi baik oleh wanita hamil, menyusui, bayi, anak-anak hinggak orang dewasa, yang mencakup segala kondisi kesehatan.

TAHITIAN NONI Bioactive Beverage merupakan jus murni tanpa bahan kimia yang berbahaya, sudah teruji sangat aman untuk di konsumsi oleh semua orang tanpa efek samping yang negatif.

TAHITIAN NONI® Juice satu-satunya Juice di dunia yang mengandung Proxeronin.
“ProXeronine” dalam buah Tahitian Noni, yang mampu meregenerasi dan merivitalisasi SEL serta susunan syaraf yang rusak, bekerja pada DNA, sehingga dapat menyembuhkan penyakit yang anda derita, pada akar penyebabnya.

Manfaat TAHITIAN NONI Bioactive Beverage : Meningkatkan sistem kekebalan tubuh; Melancarkan sistem peredaran darah; Menyempurnakan sistem syaraf; Mengatasi gangguan hormonal; Memperbaiki sistem metabolisme tubuh; Meningkatkan stamina dan energy dan Super antioxi dan membunuh sel akar kanker.

- XERONINE merupakan alkaloid hidup yang akan diserap oleh sel-sel tubuh. 

- XERONINE mengaktifkan kembali sel-sel yang mati sehingga proses respirasi dari sel kembali berjalan, nutrisi yang kita konsumsi akan diserap sempurna dan kotoran dari sel akan dikeluarkan dari tubuh sehingga sel-sel yang sakit akan disehatkan. 

- Tahitian Noni Bioactive Beverage akan menyeimbangkan atau menormalkan kembali fungsi tubuh.

Tahitian Noni Bioactive Beverage, mengandung :
a. 89% Sari buah murni Noni (Morinda Citrifolia) 

b. ditambah dengan 11% Anggur dan Blueberry, 

c. tidak menggunakan bahan pengawet dan zat kimia, 

d. diproses dengan menggunakan teknologi terbaik dibidangnya. 

e. Komposisi :

- 230 senyawa yang sangat bermanfaat bagi kesehatan,

- 157 senyawa adalah Micro Nutrisi Essensial (Super Nutrisi) antara lain

- sebelas (11) vitamin,

- sebelas (11) mineral,

- tujuh belas (17)

f. Asam amino yang terpenting adalah :

- Vitamin A1, B1, B6, B12, C, E, dan lain- lain

- Mineral Magnesium,Calsium,Phosphor,Besi,Selenium, Seng, Kalium, Natrium

- AsamAmino Pencegahan degenerasi sel, diantaranya: Arginine, Cystin, Glycine, dan lain- lain

- Nitric Oxide Sebagai NeuroTransmitter yaitu untuk meningkatkan sinyal inter dan intra celuler (NOBEL 1998)

- Dammnacanthal Anti Kanker dan Anti Biotik alami

- Alizarin Pemutus hubungan pembuluh darah ke tumor

- Terpenoid AntiMikroba: Eugenol–antikanker AsamUrsolic, Anti Kanker (Leukimia), AntiMikroba(AIDS), Anti Inflamasi,Anti Histamin, Anti Alergi

- Glycoside Perawat Jantung, Flavonol Glycoside

- Scopoletin Menurunkan tekanan darah, AntiBakteri, Pneumonia, Anti Alergi, Anti pirectic & Analgesic

- Proxeronine Sangat vital bagi penyehatan sel, Anti Mikroba/Anti Inflamasi/Anti Oksidan/Anti kanker

- Anggur OPC, EGCg, Resveratol, Pterostilbene (AntiKolestrol) dan Anti Oksidan.

- Polysaccharida Anti Mikroba, Anti Kanker, dan lain- lain

- Blueberry Anti Oksidan EGCg, Anti Kolesterol